VIDEO PENGENALAN ROM
A. SEJARAH ROM
Chip SRAM dan DRAM volatile, artinya chip tersebut kehilangan informasi yang
disimpannya jika daya di-off. Terdapat banyak aplikasi yang memerlukan
perangkat memori yang mempertahankan informasi tersimpan jika daya di-off.
Misalnya dalam komputer biasa drive harddisk digunakan untuk menyimpan sejumlah
besar informasi, termasuk software sistem operasi. Pada saat komputer di-on,
software sistem operasi harus di-load dari disk ke dalam memori. Hal ini
memerlukan eksekusi program yang ”boot” sistem operasi. Karena program boot
cukup besar, sebagian besar disimpan dalam disk. Prosessor harus mengeksekusi
beberapa instruksi yang me-load program boot ke dalam memori. Jika seluruh
memori hanya terdiri dari chip memori volatile, maka prosessor tidak akan
memiliki sarana untuk mengakses instruksi tersebut. Solusi praktisnya adalah
dengan menyediakan sejumlah kecil memori non volatile yang menyimpan instruksi
yang eksekusinya menghasilkan loading program boot dari disk.
Memori non volatile digunakan secara luas dalam sistem embedded. Sistem
semacam ini biasanya tidak menggunakan perangkat penyimpanan disk. Programnya
disimpan dalam perangkat memori semikonduktor non volatile.
Tipe memori non volatile yang berbeda telah dikembangkan. Umumnya, isi
memori semacam itu dapat dibaca seakan sebagai memori SRAM atau DRAM. Tetapi
proses penulisan khusus diperlukan untuk meletakkan informasi tersebut dalam
memori ini. Karena operasi normalnya melibatkan hanya pembacaan data yang
tersimpan, maka memori tipe ini disebut read only memory. Data ditulis ke dalam
ROM pada saat fabrikasi.